Sabtu, 30 November 2013

Miles ..........

JARAK

aku dihukumnya.
aku dibencinya.
ia mungkin tak pernah menyukaiku, ia sering menyiksaku
ia menjauhkan yang ku dekati, dan yang telah jauh ia bawa pergi

aku bersabar, aku tak coba berontak atau melarikan diri.
aku tetap bertahan , walau ia membuatku lelah perlahan-lahan
aku mengerti, mungkin dia benar.

yang  membencimu adalah ia yang paling memperhatikanmu bukan ?

aku mengerti, sungguh yang dia lakukan agar aku terdidik oleh jarak
agar aku memahami arti pentingnya setiap jengkal jarak dan bulir-bulir waktu
agar aku tak menyia-nyiakan semua itu.
agar aku dapat dengan baik memahami cinta yang begitu dalam.
agar aku mampu bertahan.
dan membiarkan tangan tuhan meniti suka dan duka cintaku diatas takdirnya
agar jarak dan aku dapat menyukai satu sama lain.
agar jarak dan aku menyatu. satu sama lain

kini, desemberku akan tiba.
aku berdoa agar ia mau memberiku sedikit waktu dengan rindu
aku berharap ia berbaik hati untuk memberiku dispensasi atas setiap hukum jaraknya.
sebentar saja. 
biarkan aku berdua saja, dengan rindu.

Setelah itu, terserah dia  ..... 






Senin, 29 April 2013

bukan perpisahan, hanya dalam sebuah ingatan ...

kali ini bukan perpisahan yang terjadi, hanya beberapa kata yang merubah alur cerita "kau dan aku" .

angin malam itu menusuk hatiku, ku pejamkan mataku sejenak, Menyusuri segala yang telah lewat.
Semakin gelap semakin kuingat. lalu gelap menuntunku dalam ingatan melampaui batas pikiran .

ku ingat dengan jelas, lipatan-lipatan tubuhmu memeluk dan mencumbuiku dalam lorong gelap serta pelukan hangat dan bisikan samar-samar "tetaplah begini, tetaplah seperti ini" sekejap melumpuhkanku.

ku nikmati setiap debar yang ada,
dalam bayang kita berdua, dalam peluh yang kurasa.
menyisir debu digerai rambut dan dahimu. mengecupnya dengan lesu hingga tiba-tiba semuanya terasa jauh .

aku membuka mataku.
mencoba merasakan kembali dunia
kupeluk lenganku, menghangatkan tubuhku dari angin yang kerasukan . lalu kupalingkan mataku pada langit.
ia tetap gelap, ia tetap tenang, ia tetap tak dapat menjelaskan rasanya hatiku pada perpisahan.

"hhh...aku menyayangimu." hingga kata ini menahanku untuk melepaskannya dengan mudah

dengan hati yang hampir lumpuh
dengan semua ketabahanku dan atas semua cinta yang kurasa.
aku menelan semua gundah dan sakit hatiku bulat-bulat. 
agar tak sepatah penyesalan pun menghantarkanku pada perpisahan

aku akan berusaha menahan peluh atas semua rasa, hingga kau bosan dengan sabarku dan kau cukupkan semua penyesalan, "sebelum" lalu kau lepaskan ...

Jumat, 08 Maret 2013

gelap


sudah lama aku tak berdiri dibawah malam, sudah cukup lama rasanya aku melupakan sang "kekasih terbaikku" ... pekat, mengikat, paling setia, tak mau lari, enggan pergi ...

ia mencumbuiku dengan sepi, menyapaku dengan serpiha-serpihan lirih. Ia berkata jika aku telah lama bercinta dengan ria .
aku melupakannya ...
pelipisku mendingin, ia tahu apa yang akan terjadi.

ia pergi, hatiku perih
lamunanku bertebaran sampai terang kembali menyeringai .

Minggu, 24 Februari 2013

ruang jerat I

terhitung dari kemarin lusa, aku sudah tak bahagia. kubiarkan rasa ingin tahu dan birahiku memegang kendali, kini aku telah jauh dari jalan kembali . aku enggan kesana kemari, aku menyerah dari apa yang belum ku jalani . aku bahkan tak tahu kebohongan apa lagi. rasanya malu pada tuhan yang memberi kesempatan. begitukah akan ku siakan?
hatiku berlabuh, dan bayang-bayang masalah mulai menikamku ... mendekat, (red..)

"tuhan, aku benar-benar mohon ampun padamu, atas semua kebohonganku, atas semua birahiku, atas semua napsu dan niat jahatku, aku mohon ampun, sudikah kau mengapus semuanya?"

Jumat, 11 Januari 2013

let you go

aku sudah bisa merasakan kau lepas pegangan tanganku, kau bisa
aku sudah bisa merasakan kau bebas berjalan jauh dari arahku, kau mau
aku bisa merasakan semuanya, aku bisa menerkanya...

"waktunya pergi kasih, kau sudah terlalu lama disini" 

senyum merekah dari bibirmu, kau membuka pintu dan berlari menjauh.
aku melihatmu bahagia, aku juga.. oh benarkah? air dipelipisku menandakan apa? entahlah.

kau memalingkan muka kearahku, melihat air mataku .
aku tau perasaan itu, aku tau arti matamu .
"kau akan baik-baik saja sayang, sama sepertiku. kau akan dapatkan kejutan lain. kau tak perlu bersedih. kau akan lebih baik mungkin" ucapnya "dan itu tanpamu, aku tahu... aku turut bahagia dimanapun kau berada, cinta"

ia pergi, tanpa takut, tanpa beban, tanpa menengok kebelakang, tanpa ragu, tanpa melihatku ....

dan aku... bersama luka, rasanya.